Saturday, 18 April 2015

Mobil yang Sering Kejebak Macet Harus Sering ganti Oli

Macet udah jadi hal lumrah yang dialami warga kota besar. Nggak cuma Jakarta, kota-kota lain kayak Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan kota-kota besar lain juga mengalami hal serupa.Tapi kemacetan punya efek tersendiri buat mobil. Mesin tetap menyala, tapi angka di odometer nggak nambah. Pertanyaannya, apakah penggantian oli tetap sesuai dengan angka di odometer?

Sebetulnya pedoman perawatan mobil udah diberikan oleh pabrikan. Tapi karena mengingat banyak mobil yang sering kejebak macet, maka menurut Astraworld, penggantian oli perlu dilakukan lebih sering.
Perjalanan yang sering mengalami macet, membuat beban mesin lebih berat. Hal ini terjadi akibat tingginya frekuensi perpindahan gigi atau penggunaan gigi rendah dalam jangka waktu lama. Selain itu, meskipun kondisi berhenti lama, beban mesin tetap tinggi pada mobil, karena AC tetap bekerja. Karena kondisi ini, maka perawatan menurut kilometer yang sering diberikan pabrikan menjadi nggak berlaku lagi. Penggantian oli perlu dilakukan lebih sering. yang biaasnya dilakukan setiap 5.000 km, jaraknya perlu diperpendek menjadi 3.000-4.000 km.

Cara lain dengan memeriksa penunjuk oli (dipstik) di ruang mesin. Kalo dipstiknya kotor dan oli yang menempel jadi berkurang, maka olinya perlu diganti. Begitu juga dengan mesin. Jika mesin jadi kasar dan tarikannya berat, maka periksa aja ke bengkel. Jangan ragu buat minta ganti oli ke bengkel. Pakai juga oli yang sesuai rekomendasi pemegang merek. Biasanya produsen mobil juga membuat oli khusus untuk mobilnya.

No comments:

Post a Comment