Begitu juga dengan sokbreker mobil. Kerja sokbreker mobil pun nggak kalah beratnya dibandingkan komponen mobil lainnya. Sokbreker mobil menerima impact dari jalan. Kerusakannya nggak akan dapat dihindari. Apalagi kalau mobil sering dipakai di jalan yang nggak mulus.
Dalam penggantiannya, bengkel-bengkel menyarankan mengganti sokbreker mobil dengan sokbreker baru yang orisinil dari pabrikan. Mengingat produsen mobil pasti sudah melakukan uji riset dengan perhitungan yang sangat matang dengan waktu yang tidak sedikit pula. “Jika rusak kami menyarankan agar diganti yang orisinal, dari segi kualitas dinilai baik dan untuk menghindari sokbreker rekondisi yang umur pakainya lebih pendek lagi,” ujar Doni, kepala bengkel Nawilis Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Tapi jika ingin mencari sokbreker yang harganya lebih terjangkau namun tetap berkualitas, banyak juga dijual sokbreker nonpabrikan. Merek-mereknya juga dikenal sebagai merek berkualitas seperti Tokico, Bilstein, Kayaba, dan sebagainya. Merek-merek sokbreker ini juga menjadi pemasok resmi ke pabrikan mobil (OEM).
Langkah-langkah
- Konsultasi dulu ke bengkel agar mendapat sokbreker yang sesuai dengan mobil kita. “Kita tidak langsung pasang gitu aja. Biasanya kita tanya dulu kebutuhannya si konsumen. Kalau untuk kenyamanan kita pakai yang lebih empuk. Tapi kalau untuk stabil kita sarankan pakai yang lebih keras,” ujar Odi kepala bengkel Jaya Abadi, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Utara. Jangan terpaku dengan fanatisme terhadap satu merek sokbreker atau merek yang dipakai banyak orang.
- Sokbreker orisinil pun akan cepat rusak jika sering melewati jalan tak mulus dengan laju yang kencang. Apalagi jika memakai sokbreker nonpabrikan, Jadi jagalah umur sokbreker dengan mencari jalan yang mulus. Kalaupun nggak memungkinkan, jagalah dengan kecepatan yang nggak terlalu kencang.
- Ukuran ban dan pelek juga jangan terlalu besar dibandingkan ukuran standar. Akan memperpendek umur komponen kaki-kaki. Termasuk sokbreker.
No comments:
Post a Comment